Gara Gara Alien - Part I

"Bruuugh." Suara keras terdengar di pelataran rumah saya. Tanpa melirik di sana, segera saya mengambil tersandar sandal jepit di pintu belakang.

"Kreeek, teoott". Pintu terbuka perlahan-lahan. Aku menyelinap menuju halaman depan yang adalah terhalang oleh depan batang pohon nangka besar rumah saya. "Hmm, mungkin boom tadi adalah suara nangka matang buah yang jatuh. Asyiiiik, jadi ya aku membuat puding nangka. AHM yummy... "ucapku di hati saat Anda bayangkan bagaimana segar dan dengan licinnya puding itu menelusuri setiap lorong kerongkonganku bleessh entri, dan kemudian dicerna oleh sisi dengan ucapan Merry cacing di perut.
Kecepatan dipercepat. Tapi tiba-tiba... syuuurrrh. Angin gelombang buaiannya dan membuat saya bergidik. "Aneh, cerah panas angin jahat ini. Merasa tusukan tajam menembus tulang cungkring itu. "Aku memberengut kesal. Terutama karena aku memakai hanya t-shirt tipis dan boxer celana pendek diilustrasikan alien yang sudah usang karena saya mengenakan sering.


Saya kembali berjalan pada ujung jari ke belakang pohon nangka memang. Buah nangka mencari berpikir saya terjatuh terakhir waktu bang terdengar berbisik-bisik keras di telingaku. "Deg!" hati saya tiba-tiba terhenyak. Detakannya mulai terasa lebih cepat. Ku lihat semak-semak alang-alang yang bergoyang ria seolah-olah didorong oleh para pencari jangkrik di sela-sela bidang alang-alang yang tidak terlalu tinggi. Saya Bush pendekatan ilalang yang bergoyang itu, perlahan tapi pasti. Sampai... "Tonoooo." Tiba-tiba suara seorang wanita dengan sangat keras dan sangat terkesan, memanggil nama kesayanganku. Aku berbalik, dan kemudian saya langkah kaki saya sangat cepat. Aku berlari menuju rumah saya kembali sambil menjerit membalas suara panggilan perempuan cerewet tapi mencintai itu. "Iya Mak, sebentar."

Beberapa saat, dan ketika saya di depan ibu saya, yang wajahnya dipasang sepanjang garis dengan bibir yang tersungging miring ke bawah keriput. "Huuuuh, suatu ekspresi yang sangat aneh." Denyut jantung Gerutuku ekspresi wajah ibu. Tiktok, seper sekian menit nya mata menelusup dan memandangiku dari kepala sampai kaki. Pandangan telah berhenti di kakiku, ibuku geli terkekeh sambil tertawa sangat puas rupanya. "Gini Bolong Hahaha, Ton, Anda ngelindur? Apa cireng mabok kelompok Innah? Layak hanya setiap emak ingin pergi undangan, tumit Emak selalu tempat keberadaannya. "Sindir ibuku tersentak dengan nada dan sedikit mengganggu.

Aku terkesiap dan segera melototi kaki saya. "Oh Tuhan! Kok? Saya pikir yang terakhir yang saya ambil adalah sandal jepit, mengapa perubahan beginian begitu? "I 'm amused meringis di dalam, seketika wajah saya terasa panas, mungkin wajah saya sudah seperti baru diangkat kepiting rebus panci rebusan. Aku sanggup saat membiarkan pergi Sepatu ibuku dan beranjak pergi menuju kamar.

Aku terus merutuki kekonyolanku tahun lalu saat berjalan menuju kamar yang tidak jauh dari pintu depan. "Ah omong kosong, konyol. Kaki saya hanya merasa canggung layak waktu terakhir yang dijalankan. Karena berdebar-debar itu ya! "Di tengah-tengah perutukanku, sebelum mendapatkan kamar saya pikir kembali ke suara yang bang. Aku masih penasaran dan ingin tahu apa suara itu. Tanpa melanjutkan langkahku menuju kamar, aku berbalik punggung saya, berlari dan hati-hati sandal jepit yang ternyata boleh terhalang oleh mantan keresek bungkus goreng makanan. Setiap langkah langkah-langkah saya menuju halaman depan bertingkat di bidang alang-alang.

Desahku "Hmm, tidak apa-apa!" lembut setelah pindah sesekali setiap helaian Rod persemakkan di alang-alang. Dengan pikiran dan perasaan yang masih penasaran, punggung saya ulangi Cari. Terutama karena aku berharap bahwa boom diciptakan karena buah nangka matang musim gugur yang lalu. Tetapi kenyataannya, ada tidak ada nangka, puding tidak, dan tidak ada. Hanya hembusan angin yang terasa begitu tajam membelai pada kulit saya dengan memulai jangkrik dering kriik... kriik... kriik. Kecewa rasanya, aku melewati dari alang-alang dengan kaki melemas langkahan. "Mungkin saat belum waktu puding lezat memanjakan lidah dan kerongkonganku." Keluhku dengan rengutan kecewa.

Itu malam komputer saya berubah di sebelah kanan di kamarku. Meskipun bahagia untuk memasak, seperti kebanyakan anak laki-laki lain dikisaran usia remaja, saya menyukai dunia games dan kartun film atau film aksi. Bagaimana jika permainan saya sangat menyukai film zombie permainan, dan aku benar-benar seperti semua film asing seperti koboi dan Aliens, cakrawala, untuk film-film lain yang berhubungan dengan keberadaan alien. Apakah itu adalah bentuk kartun, animasi boneka, atau bentuk nyata manusia dengan efek kamera yang mempesona.

Share this

Related Posts

First