Ganteng Gue Itu Natural - Part I

Sambil terus berpose di depan kaca, "Mm... Segera, segera mungkin jika saya diberikan sedikit berewok mirip Andi Arsyil, mmm... tidak, tidak ada Arsyil Andi tidak memiliki brewok, mungkin mirip dengan Robert Pattinson kali ya? "banyak kali aku yakinin diri saya sendiri jika saya adalah mirip dengan Robert Pattinson, tapi akhirnya aku kehilangan sama fitnah pembenci yang mengatakan bahwa saya lebih seperti mantan personil sama dari satu arah utara dan dimakruhkan malik." Udin. .. 8 n masih ingin ngaca tong? Sekolah sono, "suara emak cempreng nancep banget sampe lubuk hati. Dimengerti, keluarga gue asli betawi, slang yang begitu dan bicaranya mungkin sedikit terkesan.
"Hah? 8 jam? Perasaan terakhir aku melihat jam masih di 6, deh ah emak pasti berbohong ya, "Aku ngedumel di hati, tapi setelah aku melihat gambar hello kitty clock nempel gue di dinding." Massyaallah... Salah satu mati! "Aku segera berlari menuruni tangga, saya disiapin samber sandwich daging sama emak.
"Mak Udiin berangkat," teriak saya telah mencium tangan tanpa putih mulus emak kayak mendapat Katy Perry.

Tiba di jam sekolah menunjukkan 9.00 WIB, adalah sisa, "gila menakjubkan telatnya banget dah aku, Sekolah juga merasakan benar-benar, tahu aku menulis lagi cape ehh langsung diberikan istirahat," kataku santai. Semua tiba-tiba ada yang menarik saya telinga dari belakang.
"Dasar brat, memilikinya berjarak dua menit bukan jam untuk dua jam," kata Mr Wardi sedangkan mencolok.
"Iii... ya Sir saya minta maaf karena terakhir anak-anak tetangga siapa pun menangis meminta permen Pack," Aku berkata sambil nyari alesan tepat.
"Apa Apakah anak-anak tetangga yang sama untuk melakukan? Kamu beliin dia permen? "menjawab Tn. TK/SD ikut makin geram.
"Ya engga sih Pak, hanya menulis sebuah cerita," suara gue gak menyeringai sambil berlari jelas.

Setelah kelas I punya sangat, sangat ramai, kompak kelas nimpukin gue pake bola bola kertas, tetapi ada saya merasa jika saya adalah kayak zack efron jalan lagi di atas catwalk, wartawan dikerubungin sementara obat obat, "Awwww." ngejerit saya, rupanya tiba-tiba batu tangan sekepalan yang mendarat di jidat saya. Dulu aku pikir itu meteor yang jatuh dari langit, tapi aku melihat atap pas kelas masih aman dan aman-rapet menulis, tiba-tiba salah satu kelas tertawa rame banget.
"Rasain lo, jadi jadi cowok tidak memiliki," kata salah satu tomboi dalam sudut kecil saya kelas. Rupanya itu adalah bahwa cewek nimpuk gue pake batu.
"Oke menunggu untuk membalas dendam saya," Aku berkata dalam hati saya, mata saya ngelirik-ngelirik dipakein sedikit sadis senyum sinis, biarkan Leonardo Decaprio tidak mirip dengan Lady Gaga.

Catatan Bel berbunyi, aku segera duduk di barisan depan dengan teman saya, namanya adalah Ricky aku akrab dengan Harun, nama sih emang persis sama keren aktor tampan anak Harun yang memainkan Donna di sinetron GGS, tapi waw berharap kalian tahu itu adalah sama sekali tidak seperti kalian bayangkan, mungkin seperti perbandingan yaa kira-kira 11-22 lah.
"Din, yang mana aja lo? Kita baru segini jam? Lo pikir sekolahan ini mendapat Mr elo? "kata Riki.
"Lo lupa Rik? Tn. aku sudah tidak ada, ia meninggal 2 tahun yang lalu pas nolongin saya tenggelem di kolam renang tetangga, "Aku mulai cerita, karena aku begitu sedih tidak hanya air mata yang mencair air deras hidung saya juga meleleh ikutan, saya celingukan nyari jaringan tapi tidak nemu juga akhirnya, gue pake dasi membuat ngelap ingus itu.

"Ya ampun, aku memaafkan dia ya Din, saya tidak tahu, tapi bagus banget nih lo bokap rela mati untuk nolongin band," Riki ingusan ikut-ikutan apapun, tapi dia tidak menangis.
"Gue Bokap meninggal bukan karena nolongin saya, tapi dia mati kehabisan napas, ia melihat pas saya tenggelem Dia menjerit-berteriak histeris ingin nolongin apapun tidak bisa, saya tidak bisa kan bokap renang"
"Diaaam! Jika Anda ingin Curhat luar aja ada. Tidak perlu bergabung dengan ibu pelajaran, "suara Ibu Dewi menghentikan obrolan kami. GUE aja nunduk saja, tidak berani untuk mengatakan.

Satu dua jam berlalu, home sekolah Bel berbunyi, terlihat sedikit Riska berlari mendekati saya, "saya minta maaf ya saya berkata bahwa nimpuk Din Anda," Riska berkata. Dari wajahnya, saya pikir dia adalah agak yang sama aku merasa bersalah. "Aku sudah tahu kok tapi nimpuk saya seorang tomboi yang songong, eh tetapi aneh deh lo mengatakan tidak biasanya kayak gini, mengapa sekarang aku pake ngomongnya Anda semua? Supaya lo pernah kepribadian ganda... Atau "

"Hush lezat menulis," kata Riska menyela. "Din sebenernya aku lama menyukai yang sama dari Anda, tetapi Anda sudah benar-benar sensitif membuat sulit saya pikir jadi aku mulai membuat cape Anda mengejar sejak maka kucoba cuek sama kamu tapi tidak berguna, sampe sekarang aku masih tidak bisa melupakan Anda," kata-kata Riska hanya membuat saya sedikit terkejut, tapi tiba-tiba ada suara yang saya ngebisikin sesuatu , mungkin itu adalah sosok setan kayak di tv-tv.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »